Kamis, 22 November 2012

Manfaat DATABASE

MANFAAT DATABASE


A.   Pengertian Database
Istilah “database” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai database komputer. Catatan yang mirip dengan database sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Database (basis data) adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk data untuk menginformasikan satu perusahaan dan instansi. Bila terdapat file yang tidak dapat dipadukan atau dihubungkan dengan file yang lainnya, berarti file tersebut bukanlah kelompok dari satu database, melainkan membentuk satu database sendiri. Database juga merupakan landasan bagi pembuatan dan pengembangan program aplikasi. Oleh sebab itu, database harus dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan program lebih mudah dan cepat.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Databse terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Beberapa Definisi tentang Database :
1.      Menurut Gordon C. Everest :
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi / shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
2.      Menurut C.J. Date :
Database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi.
·        Data input adalah data yang masuk dari luar sistem
·        Data output adalah data yang dihasilkan sistem
·        Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem
3.      Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.
4.      Menurut S. Attre :
Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.

Definisi Dasar Struktur Database :
·        Data: Sekumpulan fakta mengenai objek tertentu, orang dan lain-lain yang dinyatakan dengan angka, huruf, gambar, film, suara dan sebagainya yang relevan dan belum mempunyai arti.
·        Informasi: Hasil pengolahan data yang konkrit dan sudah mempunyai arti untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
·        Tabel: Merupakan hal yang paling mendasar dalam hal penyimpanan data yang terdiri dari field dan record.
·        Field (kolom): Merupakan elemen dari tabel yang berisikan informasi tertentu yang spesifik tentang subjudul tabel pada sebuah item data.
Syarat-syarat pembentukan Field Name pada tabel:
a)      Harus Unik atau Spesifik
b)      Boleh disingkat
c)      Pemisah sebagai pengganti spasi dalam pembentuk field adalah tanda lambang "_"
Contoh: Kode Barang menjadi KdBarang, KodeBrg, Kd_Brg, Kd_Barang.
·        Record (baris): Sekumpulan data yang saling berkaitan tentang sebuah subjek tertentu, misalnya data seorang siswa akan disimpan dalam record yang terdiri dari beberapa kolom / field.

Sifat-sifat Database :
·        Internal:  Kesatuan (integritas) dari file-file yang terlibat.
·        Terbagi/share:  Elemen-elemen database dapat dibagikan pada para user baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak dan pada waktu yang sama (Concurrent sharing).


B.   Perangkat Untuk Membuat Database
Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu yang biasa kita sebut dengan software (perangkat lunak). Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) database disebut Database Management System (DBMS) atau jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti “Sistem Manajemen Basis Data”.
 
C.   Tipe Database
Terdapat 12 tipe database, antara lain:
1.      Operational database: Database ini menyimpan data rinci yang diperlukan untuk mendukung operasi dari seluruh organisasi. Mereka juga disebut subject- area databases (SADB), transaksi database, dan produksi database. Contoh: database pelanggan, database pribadi, database inventaris, akuntansi database.
2.      Analytical database: Database ini menyimpan data dan informasi yang diambil dari operasional yang dipilih dan eksternal database. Mereka terdiri dari data dan informasi yang dirangkum paling dibutuhkan oleh sebuah organisasi manajemen dan End-user lainnya. Beberapa orang menyebut analitis multidimensi database sebagai database, manajemen database, atau informasi database.
3.      Data warehouse: Sebuah data warehouse menyimpan data dari saat ini dan tahun- tahun sebelumnya - data yang diambil dari berbagai database operasional dari sebuah organisasi.
4.      Distributed database: Ini adalah database-kelompok kerja lokal dan departemen di kantor regional, kantor cabang, pabrik-pabrik dan lokasi kerja lainnya. Database ini dapat mencakup kedua segmen yaitu operasional dan user database, serta data yang dihasilkan dan digunakan hanya pada pengguna situs sendiri.
5.      End-user database: Database ini terdiri dari berbagai file data yang dikembangkan oleh end-user di workstation mereka. Contoh dari ini adalah koleksi dokumen dalam spreadsheet, word processing dan bahkan download file.
6.      External database: Database ini menyediakan akses ke eksternal, data milik pribadi online - tersedia untuk biaya kepada pengguna akhir dan organisasi dari layanan komersial. Akses ke kekayaan informasi dari database eksternal yang tersedia untuk biaya dari layanan online komersial dan dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di Internet.
7.      Hypermedia databases on the web: Ini adalah kumpulan dari halaman-halaman multimedia yang saling berhubungan di sebuah situs web. Mereka terdiri dari home page dan halaman hyperlink lain dari multimedia atau campuran media seperti teks, grafik, gambar foto, klip video, audio dll.
8.      Navigational database: Dalam navigasi database, queries menemukan benda terutama dengan mengikuti referensi dari objek lain.
9.      In-memory databases: Database di memori terutama bergantung pada memori utama untuk penyimpanan data komputer. Ini berbeda dengan sistem manajemen database yang menggunakan disk berbasis mekanisme penyimpanan. Database memori utama lebih cepat daripada dioptimalkan disk database sejak Optimasi algoritma internal menjadi lebih sederhana dan lebih sedikit CPU mengeksekusi instruksi.
10.  Document-oriented databases: Merupakan program komputer yang dirancang untuk aplikasi berorientasi dokumen. Sistem ini bisa diimplementasikan sebagai lapisan di atas sebuah database relasional atau objek database. Sebagai lawan dari database relasional, dokumen berbasis database tidak menyimpan data dalam tabel dengan ukuran seragam kolom untuk setiap record. Sebaliknya, mereka menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang memiliki karakteristik tertentu. Sejumlah bidang panjang apapun dapat ditambahkan ke dokumen. Bidang yang dapat juga berisi beberapa bagian data.
11.  Real-time databases Real-time: Database adalah sistem pengolahan dirancang untuk menangani beban kerja negara yang dapat berubah terus-menerus. Ini berbeda dari database tradisional yang mengandung data yang terus- menerus, sebagian besar tidak terpengaruh oleh waktu. Sebagai contoh, pasar saham berubah dengan cepat dan dinamis. Real-time processing berarti bahwa transaksi diproses cukup cepat bagi hasil untuk kembali dan bertindak segera. Real-time database yang berguna untuk akuntansi, perbankan, hukum, catatan medis, multi-media, kontrol proses, sistem reservasi, dan analisis data ilmiah.
12.  Relational Database: Database yang paling umum digunakan saat ini. Menggunakan meja untuk informasi struktur sehingga mudah untuk mencari.

D.   Model Database
Database mempunyai dua varian model, yaitu model Post-relational database dan model Object database.
1.      Post-relational database models
Sebuah produk yang menawarkan model data yang lebih umum dari model relasional dan dikenal sebagai post-relational. Model data dalam produk tersebut mencakup hubungan namun tidak dibatasi oleh Prinsip Informasi yang mana mewakili semua informasi dengan nilai-nilai data dalam kaitannya dengan hal itu.
2.      Object database models
Dalam beberapa tahun terakhir,[update], paradigma yang berorientasi pada obyek telah diterapkan dalam bidang-bidang seperti teknik dan spasial database, telekomunikasi dan ilmu pilmiah lainnya. Para konglomerasi pemrograman berorientasi objek dan teknologi database mengarah pada model pemrograman baru yang dikenal sebagai Object database.

E.   Tujuan Database
Setiap manajemen dalam merancang dan menyusun database harus mempunyai tujuan, yaitu:
1.      Membuat agar user mudah mendapatkan data.
2.      Menyediakan tempat penyimpanan data yang relevan.
3.      Menghapus data yang berlebihan.
4.      Melindungi data dari kerusakan fisik.
5.      Memungkinkan perkembangan lebih lanjut di dalam sistem database.

F.    Ciri-ciri Database
Adapun ciri-ciri database adalah:
1.      Sistem yang dapat menyimpan data ke dalam floppy disk atau harddisk.
2.      Sistem yang menganut pengolahan data untuk ditambah, diubah, atau dihapus dengan mudah dan terkontrol.
3.      Data terpisah dari program.

G.  Keuntungan Database
Adapun keuntungan database terhadap sistem pemrosesan adalah:
1.      Kemubajiran data terkurangi.
2.      Integritas data dapat selalu terjaga.
3.      Berbagai data dapat selalu dilakukan oleh setiap user.
4.      Penggunaan data lebih mudah.
5.      Konsistensi data dapat selalu terjaga.

H.   Manfaat Database
Adapun manfaat database adalah:
1.      Sebagai komponen utama atau penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
2.      Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat, dan relevan, sehingga infromasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.
3.      Mengatasi kerangkapan data (redundancy data).
4.      Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
5.      Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
6.      Menyusun format yang standar dari sebuah data.
7.      Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaatkan sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser).
8.      Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses atau dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data.
9.      Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari data. Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna dengan sistemnya dan database dapat mempresentasikan pandangan yang berbeda kepada para pengguna, programmer dan administratornya.

Kesimpulan
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Databse terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Jadi, mau apapun bidang dan ruang lingkupnya seperti ekonomi, manajemen, dan psikologi pastilah membutuhkan database ini yang dirasakan sangat bermanfaat. Contohnya saja jika dalam bidang psikologi dapat mencari nama mahasiswa psikologi dari nomor npm dan dapat mencari mata kuliah dari nomor kode mata kuliah. Sehingga para pengguna pun dengan mudah dan cepat dalam mencari informasi tersebut.


Jumat, 02 November 2012

Abu Hasan Al-Asy’ari

Abu Hasan al-Asy’ari : Abu-Hasan al-Asy'ari lahir di Basrah tahun 260 Hijrah dan meninggal dunia di Basrah tahun 324 Hijrah. Merupakan pengasas kepada aliran Mazhab Ahli Sunnah Wal Jamaah. Iaitu Mazhab dalam masalah aqidah Islam.

Pada mulanya beliau berpegang kepada fahaman Mu'tazilah sebagaimana diajarkan oleh gurunya al-Jubba'i. Kemudian beliau meninggalkan aliran itu setelah mendapat hidayat daripada Allah. Antara kitab-kitab yang dihasilkannya ialah al-Ibanah fi Usuli'd-Diyanah, Maqalat al-Islamiyyin dan al-Mujaz.

Murid Abu Hasan Al-Asy’ari
Antara para ulama besar yang menyebarkan aliran al-Asy'ari ini ialah

1.Imam Abu Bakar al-Qaffal meninggal dunia pada tahun 365 Hijrah,

2. Abu Ishaq al-Isfara'yakni meninggal dunia pada tahun 411 Hijrah,

3. Imam Hafiz al-Baihaqi meninggal dunia pada tahun 458 Hijrah,

4. Imam al-Haramain: al-Juwaini, guru pada Imam al-Ghazali meninggal dunia pada tahun 460 Hijrah,

5. Imam al-Qusyairi meninggal dunia pada tahun 465 Hijrah,

6. Imam a]-Baqillani, dengan kitab at-Tamhidnya yang terkenal dan meninggal dunia pada tahun 403 Hijrah,

7. Imam al-Ghazali meninggal dunia pada tahun 505 Hijrah,

8. Imam Fakhruz-Razi meninggal dunia pada tahun 606 Hijrah,

9. Imam 'Izzud-Din ibn 'Abdiss-Salam meninggal dunia pada tahun 606 Hijrah

Semuanya pendokong aliran Ahli's-Sunnah sebagaimana yang dihuraikan oleh Imam Abdul Hasan al-Asy'ari.

Dalam masa-masa kemudian para ulama' yang mendokong fahaman al-Asy'ari ini ialah antaranya seperti :

1. Syeikhul-Islam Syeikh Abdullah asy-Syarqawi meninggal dunia pada tahun 1227 Hijrah,

2. Syeikh Ibrahim al-Bajuri meninggal dunia pada tahun 1272 Hijrah,

3. Syeikh Nawawi al-Bantani meninggal dunia tahun 1315 Hijrah, dengan kitab tauhidnya Tajanu'd-Darari, FathulMajid.

4. Syeikh Zainul 'Abidin bin Muhammad al-Fatani dengan 'Aqidatun-Najih,

5. Syeikh Husain al-Tarabalasi dengan al-Husun al-Hamidiyahnya yang terkenal itu.

ABU HURAIRAH

ABU HURAIRAH: Beliau adalah salah seorang perawi hadith yang terkemuka. Beliau dilahirkan 19 tahun sebelum Hijrah. Nama sebenar beliau sebelum memeluk agama Islam tidaklah diketahui dengan jelas, tetapi pendapat yang mashyhur adalah Abd Syams. Nama Islamnya adalah Abd al-Rahman. Beliau berasal daripada qabilah al-Dusi di Yaman.



Kehidupan Abu Hurairah

Walaupun Abu Hurairah r.a. merupakan seorang yang papa pada mulanya, dia telah dipinang oleh salah seorang majikannya yang kaya raya untuk putrinya, Bisrah binti Gazwan. Ini menunjukkan betapa Islam telah mengubah pandangan seseorang dari membezakan kelas kepada menyanjung keimanan. Abu Hurairah r.a. dipandang mulia kerana kealiman dan kesalihannya. Perilaku islami telah memuliakannya, lebih dari kemuliaan pada masa jahiliah yang memandang kebangsawanan dan kekayaan sebagai ukuran kemuliaan.

Sejak menikah, Abu Hurairah r.a. membahagi malamnya kepada tiga bahagi: untuk membaca Al-Quran, untuk tidur dan keluarga, dan untuk mengulang-ulang hadits. Dia dan keluarganya tetap hidup sederhana walaupun setelah menjadi orang berada . Abu Hurairah r.a. suka bersedekah, menjamu tamu, bahkan memberi sedekah rumahnya di Madinah untuk pembantu-pembantunya.

Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam pernah mengutuskan Abu Hurairah r.a. berdakwah ke Bahrain bersama Al-Ala ibn Abdillah Al-Hadrami r.a. Dia juga pernah diutus bersama Quddamah r.a. untuk mengutip jizyah di Bahrain, sambil membawa surat ke Amir Al-Munzir ibn Sawa At-Tamimi.

Mungkin disebabkan oleh itu, Abu Hurairah r.a. diangkat menjadi gabenor Bahrain ketika Umar r.a. menjadi Amirul Mukminin. Tapi pada 23 Hijrah, Umar r.a. memecatnya kerana Abu Hurairah r.a. dituduh menyimpan wang yang banyak sehingga 10,000 dinar. Ketika pembicaraan, Abu Hurairah r.a. berjaya membuktikan bahawa harta itu diperolehinya dari berternak kuda dan pemberian orang. Khalifah Umar r.a. menerima penjelasan itu dan memaafkannya. Lalu dia diminta menerima jabatan gabenor kembali, tapi Abu
Hurairah r.a. menolak.

Penolakan itu diiringi lima alasan. "Aku takut berkata tanpa pengetahuan; aku takut memutuskan perkara bertentangan dengan hukum (agama); aku tidak mahu disebat; aku tak mau harta benda hasil pencarianku disita; dan aku takut nama baikku tercemar," katanya. Dia memilih untuk tinggal di Madinah, menjadi warga biasa yang memperlihatkan kesetiaan kepada Umar, dan para pemimpin sesudahnya.

Khalifah Umar ibn Khattab r.a. pula pernah melarang Abu Hurairah r.a. menyampaikan hadits dan hanya membolehkan menyampaikan ayat Al-Quran. Ini disebabkan tersebar khabar angin bahawa Abu Hurairah r.a. banyak memetik hadits palsu. Larangan khalifah baru dibatalkan setelah Abu Hurairah r.a. mengutarakan hadits mengenai bahaya hadits palsu.

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النار

Sesiapa berdusa terhadap saya dengan sengaja, maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya di dalam api neraka [Al-Bukhariy/ 1291], [Muslim/ 3], [Ibnu Hibban/ 31], [Abu Dawud/ 3651], [At-Tirmizi/ 2659], [Ibnu Majah/ 30, 33, 36, 37], [Ad-Darimi/ 231, 232, 234, 235, 236, 238, 593], dan [Ahmad/ 585, 1078, 1416, 2670, 3791, 3804, 9086, 10350, 11011, 11531, 11700, 12291, 12353, 12687, 12777, 13549, 13558, 13568, 13843, 16071, 16471, 16978]

Asal usul gelaran Abu Hurairah

Gelaran Abu Hurairah r.a. adalah kerana kegemarannya bermain dengan anak kucing. Diceritakan pada suatu masa ketika Abu Hurairah r.a. bertemu Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam dia ditanyai apa yang ada dalam lengan bajunya. Apabila dia menunjukkan anak kuching yang ada dalam lengan bajunya lantas dia digelar Abu Hurairah r.a. oleh Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam Semenjak itu dia lebih suka dikenali dengan gelaran Abu Hurairah r.a.[1]

Kemasukan Abu Hurairah ke Islam

Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 Hijrah ketika Rasulullah berada di Khaibar.

Abu Hurairah r.a. memeluk Islam pada tahun 7 Hijrah ketika Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam berangkat menuju ke Khaibar. Ketika itu ibunya masih belum menerima Islam malah menghina Nabi. Abu Hurairah r.a. lalu bertemu Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam dan meminta bahaginda berdoa agar ibunya masuk Islam. Kemudian Abu Hurairah r.a. menemui ibunya kembali, mengajaknya masuk Islam. Ternyata ibunya telah berubah, bersedia mengucapkan dua kalimat syahadat.

Apabila pulang dari Perang Khaibar, Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam memperluaskan Masjid Nabawi ke arah barat dengan menambah ruang sebanyak tiga tiang lagi. Abu Hurairah r.a. turut terlibat dalam pengubahsuaian ini. Ketika dilihatnya Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam turut mengangkat batu, ia meminta agar beliau menyerahkan batu itu kepadanya. Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam menolak seraya bersabda, "Tiada kehidupan sebenarnya, melainkan kehidupan akhirat."

Abu Hurairah r.a. pernah tersilap menimbang makanan yang lazat sehinggakan dia dikenakan hukuman dipukul oleh Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam Bagaimanapun Abu Hurairah r.a. gembira "Kerana Nabi menjanjikan akan memberi syafaat kepada orang yang pernah merasa disakitinya secara sengaja atau tidak," katanya.

Begitu cintanya kepada Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam sehingga siapa pun yang dicintai,ia ikut mencintainya. Misalnya,ia suka mencium Hasan dan Husain, kerana melihat Rasulullah sollallaahu alaihi wasallammencium kedua cucunya itu.


Abu Hurairah di Madinah

Abu Hurairah r.a. berpindah ke Madinah untuk mengadu nasib. Di sana ia bekerja menjadi buruh kasar bahagi siapa yang memerlukannya Sering kali dia mengikatkan batu ke perutnya, kerana menahan lapar yang amat sangat. Malah diceritakan bahawa dia pernah berbaring berhampiran mimbar masjid sehinggakan orang menyangka dia kurang waras. Apabila Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam mendengarkan perkara tersebut, bahaginda menemui Abu Hurairah r.a. yang menjelaskan bahawa dia berbuat sedemikian kerana lapar, lalu Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam pun segera memberinya makanan. Asal usul gelaran Abu Hurairah

Gelaran Abu Hurairah r.a. adalah kerana kegemarannya bermain dengan anak kucing. Diceritakan pada suatu masa ketika Abu Hurairah r.a. bertemu Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam dia ditanyai apa yang ada dalam lengan bajunya. Apabila dia menunjukkan anak kucing yang ada dalam lengan bajunya lantas dia digelar Abu Hurairah r.a. oleh Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam Semenjak itu dia lebih suka dikenali dengan gelaran Abu Hurairah r.a..


Peribadi Abu Hurairah

Abu Hurairah r.a. adalah sahabat yang sangat dekat dengan Nabi sollallaahu alaihi wasallam. Ia dikenal sebagai salah seorang Ahli suffah, yaitu orang-orang miskin atau sedang menuntut ilmu dan tinggal di laman masjid. Beliau begitu rapat dengan Nabi sollallaahu alaihi wasallam., sehingga bahaginda selalu menyuruh Abu Hurairah r.a. untuk mengumpulkan Ahli suffah, jika ada makanan yang hendak dibahagikan.

Pernah pula pada suatu masa, dia duduk di tepi jalan tempat orang biasanya berlalu lalang sambil mengikatkan batu ke perutnya. Dilihatnya Abu Bakar r.a melintas. Lalu dia minta dibacakan satu ayat Al-Quran. "Aku bertanya begitu supaya dia mengajakku ikut, memberiku pekerjaan," tutur Abu Hurairah r.a.. Tapi Abu Bakar r.a. cuma membacakan ayat, lantas berlalu.

Dilihatnya Umar ibn Khattab r.a.. "Tolong ajari aku ayat Al-Quran," kata Abu Hurairah r.a.. Ternyata dia kecewa sekali lagi kerana Umar r.a.melakukan hal yang sama.

Tak lama kemudian Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam pula yang berlalu. Nabi tersenyum. "Beliau tahu apa isi hati saya. Beliau boleh membaca raut muka saya dengan tepat," tutur Abu Hurairah r.a..

"Ya Aba Hurairah!" panggil Nabi.

"Labbaik, ya Rasulullah!"

"Ikutlah aku!"

Beliau mengajak Abu Hurairah r.a. ke rumahnya. Di dalam rumah didapati semangkok susu. "Dari mana datangnya susu ini?" tanya Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam. Beliau diberitahu bahawa seseorang telah memberikan susu itu.

"Ya Aba Hurairah!"

"Labbaik, Ya Rasulullah!"

"Tolong panggilkan Ahli suffah," kata Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam. Susu tadi lalu dibahagikan kepada Ahli suffah, termasuk Abu Hurairah r.a.. Sejak itulah, Abu Hurairah r.a. mengabdi kepada Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam , bergabung dengan Ahli suffah di pondok masjid.

Abu Hurairah r.a. berjaya meriwayatkan banyak hadits disebabkan beliau sentiasa berdamping dengan Rasulullah selama 3 tahun, selepas memeluk Islam. Ini sebagaimana yang di riwayatkan olehnya :-

Terjemahannya :-
... sesungguhnya saudara kami daripada golongan Muhajirin sibuk dengan urusan mereka di pasar dan orang-orang Ansar pula sibuk bekerja di ladang mereka sementara aku seorang yang miskin sentiasa bersama Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam 'Ala Mil'i Batni. Aku hadir di majlis yang mereka tidak hadir dan aku hafaz pada masa mereka lupa. (Al-Bukhari)

Pada mulanya Abu Hurairah r.a. mempunyai ingatan yang lemah lalu beliau mengadu kepada Rasulullah. Rasulullah lalu mendoakan agar Abu Hurairah r.a. diberkati dengan daya ingatan yang kuat lalu semenjak hari itu Abu Hurairah dikurniakan dengan daya ingatan yang kuat yang membolehkan beliau meriwayatkan jumlah hadits terbanyak di kalangan para sahabat.


Kisah Abu Hurairah r.a mengawal gudang zakat

Dikatakan pada satu ketika Abu Hurairah r.a. telah diamanahkan oleh Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam untuk menjaga gudang hasil zakat. Pada suatu malam Abu Hurairah r.a. telah ternampak seseorang mengendap-gendap hendak mencuri, lalu ditangkapnya. Orang itu pun hendak dibawanya berjumpa Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam tetapi pencuri itu merayu minta dikasihani seraya menyatakan bahawa dia mencuri untuk menyarai keluarganya yang kelaparan.

Abu Hurairah r.a. merasa kasihan lalu melepaskan pencuri itu dengan amaran agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Keesokkan harinya perkara tersebut dilaporkan kepada Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam tersenyum lalu bersabda bahawa pencuri itu pasti akan kembali.

Ternyata keesokkan malamnya pencuri itu datang lagi. Sekali lagi Abu Hurairah r.a. menangkap pencuri itu lalu hendak dibawanya berjumpa dengan Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam Sekali lagi, pencuri itu merayu sehinggakan Abu Hurairah r.a. merasa kasihan lalu melepaskannya sekali lagi. Keesokkan harinya, dia melaporkan hal tersebut kepada Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam yang mengulangi sabdanya bahawa pencuri itu pasti akan kembali.

Apabila pencuri itu ditangkap sekali lagi Abu Hurairah r.a. mengancam akan membawanya berjumpa Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam Pencuri itu merayu meminta dibebaskan sekali lagi lagi. Apabila Abu Hurairah r.a. enggan melepaskannya, pencuri itu menyatakan dia akan mengajar sesuatu yang baik sekiranya ia di bebaskan. Pencuri itu menyatakan bahawa sekiranya seseorang itu membaca ayat Kursi sebelum tidur shaitan tidak akan menggangguinya.

Abu Hurairah r.a. merasa tersentuh mendengarkan ajaran pencuri itu lalu melepaskannya pergi. Keesokkan harinya dia melapurkan peristiwa tersebut kepada Rasulullah sollallaahu alaihi wasallam yang bersabda, pencuri yang ditemuinya itu adalah pembohong besar, tetapi apa yang diajarkan kepada Abu Hurairah r.a. itu adalah perkara yang benar. Sebenarnya pencuri itu adalah shaitan yang dilaknat.


Era Usman ibn Affan

Apabila kediaman Amirul Mukminin Usman ibn Affan r.a. dikepung pemberontak, dalam peristiwa yang dikenali sebagai al-fitnatul kubra (fitnah/bencana besar), Abu Hurairah r.a. bersama 700 orang Muhajirin dan Anshar tampil mengawal rumah tersebut. Meski dalam keadaan siap untuk bertempur, Khalifah Ustman ibn Affan r.a. melarang pengikut setianya itu memerangi kaum pemberontak.


Era Ali ibn Abi Talib

Pada masa Amirul Mukminin Ali ibn Abi Talib r.a. , Abu Hurairah r.a. menolak tawaran menjadi gabenor Madinah. Ketika terjadi pertemuan antara Khalifah Ali dan lawannya, Muawiyah ibn Abi Sufyan, ia bersikap berkecuali dan menghindari fitnah. Setelah Muawiyah berkuasa, Abu Hurairah r.a. dilantik menjadi gabenor Madinah setelah diusul oleh Marwan ibn Hakam.

Kewafatan Abu Hurairah

Di Kota Penuh Cahaya (Al-Madinatul Munawwarah) ini pula dia mengembuskan nafas terakhir pada 57 atau 58 H. (676-678 M.) dalam usia 78 tahun. Abu Hurairah r.a. meninggalkan sebanyak 5,374 hadits.

Warisan

Hadits Abu Hurairah r.a. yang disepakati Imam Bukhari dan Muslim berjumlah 325 hadits, oleh Bukhari sendiri sebanyak 93 hadits, dan oleh Muslim sendiri 189 hadits. Hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a. juga terdapat dalam kitab-kitab hadits lainnya.

Terdapat pula golongan yang mempertikaikan tentang kesahihan hadits-hadits yang di sampaikan oleh Abu Hurairah r.a. seperti dari golongan orientalis barat, Ignaz Goldizihar yang telah membuat kritikan terhadap hadits dan para perawinya termasuk Abu Hurairah. Tuduhan beliau telah mempengaruhi beberapa penulis Islam seperti Ahmad Amin dan Mahmud Abu Rayyuh untuk mengkritik kedudukan Abu Hurairah sebagai perawi hadits. Tuduhan-tuduhan ini telah disanggah oleh Mustafa al Sibai dalam al Sunnah wa Makanatuha halaman 273-283.

Selain daripada golongan ini terdapat juga kritikan kuat daripada golongan Syiah. Ini mungkin disebabkan Abu Hurairah r.a. merupakan penyokong Ustman ibn Affan r.a. dan juga pernah menjadi pegawai dinasti Umayah. Penolakannya menyandang jawatan gabenor ketika ditawarkan oleh Ali r.a. dan ketiadaan hadits yang berisi pujian atau pengistimewaan kepada Ali dan keluarganya mungkin merupakan sebab-sebab lain Abu Hurairah dikritik oleh kaum Syiah.

Antara menantunya adalah Said bin Al-Musayyab.

Adab Makan

Adab sebelum makan

1. Bersihkan diri dan basuh tangan sehingga bersih.
2. Menghadiri hidangan dengan perasaan gembira dan tenang
3. Mensyikuri apa yang ada dan dihidangkan
4. Mulakan dengan basmalah dan doa sebelum makan

Doa sebelum makan
Adab ketika makan
  1. Apabila memulakan makan hendaklah dipastikan adab-adabnya diikuti dengan betul, agar dengan itu tetamu sehidangan akan merasa aman dan tenang makan bersama kita.

  2. Makan dengan menggunakan tangan kanan. Jika tidak mampu gunalah sudu, garpu atau seumpamanya. Jangan gunakan tangan kiri apabila makan bersama jamaah yang lain, kerana tangan kiri dimaklumi umum ianya digunakan untuk mencuci najis.

  3. Mulakan suapan pertama (hanya sedikit) dengan nasi yang kosong (jika makan nasi)

  4. Gunakan tangan kanan kerana hukumnya sunat dan makruh hukumnya menggunakan peralatan tertentu, kecuali makanan yang tidak mampu dimakan tanpa peralatan.
    Ambillah dahulu lauk yang paling hampir dengan kita, jangan gopoh mengambil lauk-lauk yang kita gemari sedangkan ianya jauh dari pinggan kita. Jika memilih lauk yang kita gemari, akan memperlihatkan tamak dan gelojohnya kita. Hal ini dibenci oleh Islam.

  5. Kunyah dengan tenang sehingga lumat, baru ditelan. Ini akan mengelak daripada tersedak ketika makan.

  6. Jangan banyak bercakap, terutama hal-hal yang tidak berfaedah. Kerana dengan banyak bercakap akan melalaikan seseorang daripada hal makannya.

  7. Jangan mengeji makanan dan minuman, terutama kepada orang yang menyediakannya, jika tidak disukai, jangan makan. Bersyukurlah dengan apa yang ada. Sesungguhnya rezeki itu kurniaan Allah, kita tidak mungkin sama sekali menikmatinya tanpa kurniaan Allah.

  8. Jika makan itu kering sunat jika menggunakan hanya 3 jari sahaja ketika mengambil dan memakannya.

  9. Cara duduk Rasulullah ialah; duduk diatas kaki kiri dengan mengangkat lutut kanan ke dada.

  10. Jangan makan makanan terlalu panas, dan makruh hukumnya meniup ke dalam makanan, kerana nafas yang keluar mengandungi unsur-unsur yang tidak dikehendaki oleh tubuh, misalnya karbon dioksida, kuman-kuman dari mulut dan nafas, dan seumpamanya.

  11. Jangan pula makan makanan yang terlalu sejuk. Panaskan dahulu sebelum makan.

  12. Jangan makan makanan yang terdedah lama tanpa bertutup, kerana ianya memungkinkan dihinggapi oleh lalat atau semut yang membawa kuman berbagai penyakit.

  13. Jangan menyandar pada kerusi atau dinding ketika makan. Bersandar akan menyebabkan seseorang itu makan secara berlebihan, kerana ruang perutnya terbuka. Seeloknya ketatkan dahulu pakaian sebelum makan.

  14. Jangan segera minum air ketika masih makan, kecuali jika tersedak. Minum ketika makan akan menyebabkan lemah nafsu terutama syahwat.

  15. Habiskan sisa-sisa makanan di dalam pinggan sehingga licin.

  16. Berhentilah makan sebelum kekenyangan. Tanda kenyang ialah sendawa.

  17. Setelah selesai makan barulah minum air. Minumlah atas kadar 3 teguk sekali bernafas, tetapi jangan bernafas di dalam bekas air.
Doa selepas selesai makan

'URF DAN ADAT

'URF DAN ADAT : ‘Urf merupakan salah satu sumber penting untuk mengeluarkan hukum syarak walaupun ada di kalangan para ulama yang tidak mengiktirafkannya sebagai salah satu sumber yang muktabar. Namun begitu, para ulama yang mengiktirafkannya melihat ia sebagai salah satu sumber yang amat penting terutama dalam permasalahan yang berkaitan dengan hubungan antara sesama makhluk dan dalam beberapa aspek lain juga tidak dapat di nafikan, kerana di sana ada persoalan yang tidak dapat di selesaikan dengan menggunakan sumber-sumber yang disepakati iaitu al-Quran, Al-Sunnah, ijmak dan qiyas.
Oleh itu, perbincangan yang akan dikemukakan dan akan memperjelaskan keadaan sebenar ‘urf sebagai salah satu sumber perundangan yang tidak disepakati ini akan diterangkan dalam perbincangan di bawah dengan sekadarnya.
Definisi ‘urf dari segi bahasa:
Takrifan al-‘urf dari sudut bahasa arab ialah ma'rifah (pengetahuan) dan maksudnya disesuaikan kepada sesuatu yang ma'ruf dan sikap yang dianggap baik oleh akal yang sejahtera. Al-Quran telah menggunakan al-‘urf dengan pengertian sesuatu yang ma’ruf seperti firman Allah swt:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Maksudnya:
“Terimalah apa Yang mudah Engkau lakukan, dan suruhlah Dengan perkara Yang baik, serta berpalinglah (jangan dihiraukan) orang-orang Yang jahil (yang degil Dengan kejahilannya).” (al-Quran, al-A’raaf, 7:199)
Definisi ‘urf dari segi istilah syarak;
Para ulama mempunyai pelbagai takrifan mengenai ‘urf dari segi istilah, antara takrif tersebut ialah seperti yang dinukil oleh Haji Muhammad Saleh B. Haji Ahmad dalam kitabnya daripada kitab ulama-ulama yang terkenal antaranya ialah;
Mengikut Abu Sunnah, ‘urf adalah “setiap yang tetap dalam diri dari sudut pandangan akal dan diterima oleh tabiat yang baik”. Jurjani pula mentakrifkan ‘urf sebagai “setiap yang tetap dalam diri dengan disaksikan oleh akal dan diterima oleh tabiat yang baik.” Dan Sayyid Salih Awad mentakrifkan ‘urf itu sebagai “setiap yang tetap dalam diri, dipandang elok oleh akal, diterima oleh tabiat yang baik dan sentiasa dilakukan oleh manusia serta tidak ditolak oleh syarak”. Menurut Mustafa Ahmad al-Zarqa’ ‘urf itu sebagai adat orang ramai atau majoriti sesuatu kaum pada perkataan atau amalan.
Abdul Karim Zaidan mentakrifkan ‘urf sebagai “setiap (perkataan dan perbuatan) yang biasa dalam masyarakat akan menjadi adat serta menjadi ikutan dalam kehidupan.” (Abdul Karim Zaidan 2004: 201). ’Urf juga ditakrifkan sebagai perkara yang tetap di dalam diri manusia dari segi akal fikiran dan diterima baik oleh tabiat yang sejahtera
Maka bagi rumusan takrif daripada pendapat para ulama, penulis mengemukakan pendapat yang dikeluarkan oleh Imam al-Ghazali yang dinukil oleh Haji Muhammad Saleh B. Haji Ahmad dalam kitab beliau iaitu “sesuatu yang telah mantap di dalam jiwa manusia dari segi akal fikiran dan diterima oleh tabiat sejahtera. Atau juga ’urf itu sesuatu yang menjadi tabiat manusia yang mempunyai tabiat-tabiat yang sejahtera lahir dari penghuni sesebuah negeri Islam dengan syarat ia tidak berlawanan dengan syarak”.)

Cara Mengambil Wudhu'

Cara Melakukan Wudhu’

Tatacara berwudhu’ adalah bersamaan dengan Rukun Wudhu’.

Rukun-rukun wudhu'

Rukun wudhu' itu ada enam perkara:-

BERSIHKAN KEDUA-DUA BELAH TANGAN, BERKUMUR & BERSIHKAN HIDUNG
 Membersih Kedua-Dua Tangan

Berkumur-kumur dan Menyedut Air Ke Hidung


1. NIAT, iaitu diniatkan di dalam hati untuk mengerjakan wudhu', bacalah diwaktu mula hendak membasuh muka:-
 Lafaznya: "Nawaitu rafa'al hadathil asghari Lillahi Ta'ala"

Ertinya "Sahaja Aku mengangkat hadath kecil kerana Allah Ta'ala" atau "Nawaitu Udu'a Lillahi Ta'ala" bermaksud "Sahaja aku mengangkat wudhu' kerana Allah Ta'ala". Sebelum berniat berkumur dan bersihkanlah hidung tangan dan kaki serta mulakanlah dengan membaca "Bismillah hirrahman nirrahim" dan niat.


2. MEMBASUH MUKA, mengalikan air serta meratakannya keseluruh muka yang dibasuh itu, dari dahi sampai ke dagu (jika ada janggut hendaklah diratakan seluruhnya) dan dari telinga kanan hingga ke telinga kiri - 3 Kali. DISERTAKAN DENGAN NIAT.

3. MEMBASUH KEDUA TANGAN HINGGA DUA SIKU, dimulai dari siku hingga sampai kedua hujung jari. Mulakan dari tangan kanan dahulu diikuti tangan kiri, lakukan sebanyak - 3 Kali.


3. MEMBASUH KEDUA TANGAN HINGGA DUA SIKU, dimulai dari siku hingga sampai kedua hujung jari. Mulakan dari tangan kanan dahulu diikuti tangan kiri, lakukan sebanyak - 3 Kali.
5. Menyapu Kedua-dua belah telinga hingga rata

6. MEMBASUH KEDUA KAKI, mengalir dan ratakan air kepada dua kaki serta celah-celah jari kaki tumit hingga bukulali atau matakaki, mulakan sebelah kanan dahulu. - 3 Kali.
7. TERTIB, mengikut urutan atau turutan yang dahulu didahulukan dan yang kemudian dikemudiankan.